Ini 7 Fakta Tentang Buaya Talise yang Mungkin Belum Kamu Tahu
1. Buaya ‘Berkalung’ Ban Sudah Lama Menampakkan Diri
di Bibir Pantai Talise
Menurut salah satu penuturan warga bernama Iwan yang
dilansir oleh Detiknews, buaya 'berkalung' ban di Kota Palu sudah biasa
menampakkan diri sejak setahun lalu. Tiap kali muncul ke permukaan atau
berjemur, ia menyedot perhatian banyak orang.
2. Buaya ‘Berkalung’ Ban Tidak Menyerang Orang
Iwan menambahkan, ketika ada nelayan mancing di
sungai atau laut, buaya tersebut justru tak berani muncul dan tidak menyerang.
3. Buaya Kebal
Eitss, bukan kebal peluru ya, tapi kebal bius. Dulu
sempat ada petugas BKSDA atau SAR yang menembak bius untuk melepas ban di leher
buaya, tapi biusnya tidak mempan. Selain itu, tak ada yang berupaya menolong
buaya tersebut. Tepatnya, tak ada yang berani mendekat dan melepas ban dari
leher sang buaya.
4. Selain Buaya ‘Berkalung’ Ban, Warga Sekitar Juga
Beberapa Kali Dikagetkan Dengan Penampakan Buaya Putih
Salah satu peristiwa kemunculan seekor buaya putih
terjadi pada tanggal 26 Oktober 2015. Buaya dengan panjang tubuh sekitar 4
meter itu mengejutkan warga yang sedang duduk menikmati angin sepoi-sepoi dan
keindahan bibir Pantai Talise, tepatnya di Anjungan Nusantara. Sontak, buaya
yang oleh warga lokal sering dikaitkan dengan mitos sebagai penunggu muara
Sungai Palu langsung menjadi tontonan menarik bagi warga.
5. Buaya Selfie di Patung Kuda
Peristiwa ini terjadi tanggal 9 september 2015,
dimuat di Metrosulawesi. Salah seorang pengendara yang berhenti, melihat
kemunculan buaya tersebut pada pukul 10:00, tidak jauh dari tugu patung kuda.
Mungkin buaya itu sebenarnya mau ba-selfie, cuma karena tangannya te sampe,
jadi cuma numpang bajalan-jalan saja.
6. Buaya di Talise Memang Suka Bajemur dan Terkadang
Mengajak Teman-Temannya
Munculnya reptil buas yang sudah berulangkali ini,
sudah dianggap hal biasa bagi warga Kota Palu pada umumnya.
“Hampir tiap hari muncul, orang sudah terbiasa
dengan hal ini. Hanya orang baru saja yang biasa kaget dengan munculnya buaya
itu,” kata Udin, penyewa sepatu roda di anjungan Pantai Talise.
Kata Udin, buaya itu juga sering berjemur di pasir, dan akan kembali masuk ke air setelah ada orang yang datang. Menurutnya, terkadang buaya yang muncul sampai tiga ekor, ada yang berwarna hitam, ada pula yang berwarna kecoklat-coklatan.
7. Buaya Darat
Image Pantai Talise sebagai tempat tongkrongannya pekerja
sex komersial bukan lagi kabar baru. Sejak tahun 1990-an, tempat ini identik
dengan tempat transaksi seks. Maka tak heran, bila malam hari tiba antrean
buaya darat berroda dua maupun empat memenuhi Pantai Talise.
Begitulah beberapa fakta menarik tentang perbuayaan di pantai Talise.
Leave a Comment