7 Destinasi Wisata Sulawesi Tengah yang Keindahannya Belum Banyak Orang Tahu


Sulawesi Tengah banyak menyimpan keindahan alam yang belum dikenal luas oleh masyarakat, bahkan oleh warga Sulawesi Tengah sendiri. Bukan hanya Togean dan Mantantimali, 7 surga alam tersembunyi ini patut kamu kunjungi:

1. Danau Paisu Pok



Ada sebuah kolam alami yang cantik dengan air kebiruan yang super jernih bernama Danau Paisu Pok. Sayangnya, meski penuh pesona yang memikat, tempat wisata alam ini belum terurus dengan baik sehingga tak banyak pengunjung yang datang ke sana.

Daya tarik utama Danau Paisu Pok adalah kondisi airnya yang super jernih. Saking beningnya, kamu bahkan melihat isi dalam kolam dengan mata telanjang. Hal lain yang perlu kamu ketahui dari surga dunia yang cantik ini adalah tempatnya yang dikelilingi oleh hutan dan jauh dari kawasan perkotaan. Jauh dari polusi dan banyak pohon rindang yang tumbuh di sekitar kolam alami tersebut.

Lokasi persis danau cantik ini berada di Desa Luk Panenteng, Bulagi Utara, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Dari pusat kota, kamu memerlukan waktu 2,5 jam menggunakan kendaraan umum atau pribadi. Setelah sampai desa tersebut, kamu hanya perlu mendaki selama 5 sampai 10 menit dari jalan utama untuk sampai Paisu Pok.

2. Danau Sibili


Danau Sibili yang berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Palu merupakan satu-satunya danau yang ada di ibu kota Provinsi ini. Danau yang terletak di Kelurahan Pantoloan, Kecamatan Tawaeli itu, menjadi obyek wisata andalan bagi masyarakat setempat.

Diketahui, masyarakat Kota Palu masih banyak yang belum mengetahui keberadaan danau tersebut. Padahal, Danau Sibili mempunyai keindahan dengan dikelilingi perbukitan. Bahkan, danau ini sangat bagus sebagai tempat pemancingan.

Keindahan Danau Sibili akan semakin sempurna saat memasuki senja. Saat itu kamu bisa melihat berbagai jenis burung berterbangan mengelilingi danau dan gerombolan burung bangau putih yang mencari makan di danau itu setiap sore.

3. Kepulauan Sambori



Belum banyak wisatawan yang mengeksplor keindahan Kepulauan Sombori di Sulawesi Tengah. Kepulauan ini begitu keren dan disebut-sebut sebagai kembaran Raja Ampat di Sulawesi. Ketika akan memasuki gerbang Kepulauan Sombori, kamu akan disambut oleh ikan lumba-lumba.

Sebenarnya Kepulauan Sombori ini sudah lama eksis bagi warga di sekitar pulau tersebut. Hal ini terbukti dengan adanya masyarakat yang bermukim di daerah tersebut. Hampir seluruh warga di sana merupakan Suku Bajo.

Karena keindahannya, Kepulauan Sombori pun diperkenalkan sebagai salah satu tujuan wisata baru di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kawasan Kepulauan Sombori ini merupakan salah satu daerah konservasi yang ada Sulawesi Tengah, sehingga untuk berkunjung ke tempat ini perlu adanya izin dari Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah.

4. Pulau Lutungan


Pulau Lutungan adalah pulau kecil yang berada tepat di depan Kota Tolitoli. Bila kamu datang dengan menggunakan kapal, maka kapal akan melewati pulau ini sebelum memasuki Pelabuhan Tolitoli. Bisa Juga menggunakan motor boat dari Tolitoli selama kurang lebih 20 menit.

Pulau ini memiliki pantai pasir putih dan taman laut yang memiliki aneka ragam terumbu karang dan ikan. Aktifitas yang dapat dilakukan adalah snorkeling, diving, berenang, serta menikmati sunrise dan sunset.

Selain memiliki panorama alam yang indah, Pulau Lutungan juga memiliki nilai sejarah. Di pulau ini terdapat makam raja Toli-Toli yang bernama Syaefudin Bantilan. Pulau ini juga dianggap keramat karena mitos yang dipercayai secara turun temurun oleh masyarakat sekitar. Sehingga tak jarang masyarakat dari berbagai kalangan berkunjung ketempat ini dalam rangka berwisata Ziarah makam sang Raja.

5. Desa Dombu



Desa Dombu berada di Kecamatan Marowala, Kabupaten Donggala. Kurang lebih satu jam perjalanan dengan mobil dari Palu. Perjalanan menuju Desa Dombu mendebarkan. Jalanan sangat sempit, permukaan aspal hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat. Selain menanjak, jalanan juga berkelok-kelok tajam, dengan jurang yang dalamnya mencapai ratusan atau mungkin ribuan meter dibawahnya.

Namun suasana yang mendebarkan ini rasanya terbalas tuntas ketika kamu menyaksikan panorama alam pegunungan sepanjang perjalanan. Pemandangan benar-benar mengagumkan! Puncak Gunung Gawalise di ketinggian sekitar 1.500 di atas permukaan laut terlihat berselimut kabut tebal.

Desa Dombu adalah tempat tinggal Suku Da’a yang tersebar di enam Kecamatan di Kabupaten Donggala. Suku ini mempunyai keahlian menyumpit, seperti suku Dayak di Kalimantan. Mereka lebih senang membuat rumah diatas pohon dan kebiasaan mereka tinggal di atas pohon ini masih bertahan sampai sekarang.

6. Pulau Pasoso


Pulau Pasoso merupakan rumah bagi penyu hijau, terletak di Pantai Barat, Kabupaten Donggala, berjarak sekitar 108 km dari Kota Palu dengan waktu tempuh sekitar 3 jam perjalanan. Pulau Pasoso merupakan sebuah pulau kecil yang luasnya tidak lebih dari 64 hektar. Namun di pulau ini kamu dapat menemukan keindahan yang cukup lengkap.

Pulau Pasoso merupakan pantai pasir putih yang bersih dihiasi pohon-pohon kelapa, air laut yang jernih, hingga keindahan bawah lautnya yang masih terjaga. Keindahan suasana pantai semakin mengagumkan disaat Anda menyaksikan sekelompok penyu naik ke darat untuk bertelur. Oleh karenanya itu, Pulau Pasoso juga dikenal sebagai Pulau Penyu.

Sinar matahari yang menyinari pulau ini sepanjang hari dijamin akan memuaskan para pengunjung sehingga tak heran jika banyak wisatawan mancanegara yang memanfaatkannya untuk berjemur. Pasoso saat ini telah ditetapkan sebagai area konservasi penyu yang memiliki panorama laut yang indah, bagi kamu penggemar kegiatan snorkeling akan menemukan keindahan dunia bawah laut yang tiada taranya.

7. Air Terjun Salodik


Keindahan Air Terjun Salodik memiliki daya tarik tersendiri. Bentuknya melebar, tinggi hingga puluhan meter, dan bertingkat dengan seperti seluncuran. Air Terjun Salodik berada di Wilayah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, hanya sekitar 20 kilometer dari Kota Luwuk.

Karena keindahannya yang mengagumkan , Air Terjun Salodik memiliki julukan ‘sepotong surga di ujung kota’. keindahannya itu tidak lepas dari aliran airnya yang sangat lembut. Bahkan dibeberapa titik airnya terlihat berwarna kehijauan dikarenakan dasarnya terdapat tanah liat.

Udara di Salodik sangat sejuk karena rimbunnya pepohonan di sekelilingnya. Hutan alami ini memberikan kesegaran yang tak akan ingkar walaupun airnya tergolong sangat dingin. Terlebih lagi kamu dapat bersantai dan berendam di Air Terjun Salodik ini dengan aman. Bahkan jika sekali berendam di air salodik rasanya ingin berlama-lama didalamnya.

Kawasan ini juga biasa dijadikan spot fotografi. Bebatuan alami yang datar dialiri curahan air dari aliran Sungai Salodik menambah pesona. Konon ceritanya dahulu masa pendudukan Belanda, pernah dibangun sebuah rumah atau semacam cottage di sini, dan bekas reruntuhannya masih ada.


1 comment:

Powered by Blogger.